Garut memiliki banyak kuliner khas selain Dodol, kue itu bernama Emplod atau Endog Lewo. Kue ini mirip dengan Endog atau yang diartikan sebagai telur yang terbuat dari singkong. Asal-usul kue ini barasal dari Kampung Lewo, tepatnya di Kampung Cicadas, Desa Sukajaya, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Oleh karena itu maka dinamakan Endog lewo, namun masyarakat tersebut lebih mengenalnya sebagai Emplod.
Kue ini mulai populer sejak awal tahun 1980-an, yang pada mulanya ingin memanfaatkan singkong yang tak terserap oleh pabrik tapioka yang berada di daerah tersebut, maka warga sekitar berinisiatif untuk mengolah bahan tersebut untuk menjadi makanan yang dapat dikonsumsi, sehingga terciptalah Emplod atau EndogLewo
Proses pembuatan Endog Lewo terbilang mudah, bahan dasarnya dari singkong jantung (di daerah asal makanan ini disebut sampeu jantung). Singkong ini besifat beracun apabila tidak diolah secara benar, untuk menghilangkan sifat racun tersebut maka singkong ini haruslah di giling dan setelah itu dihilangkan sari patinya dengan cara diperas selama kurang lebih 24 jam. Hal ini supaya sari pati yang mengandung racun benar-benar terbuang dan setelah itu dapat diolah menjadi Endog Lewo.
Anda ingin mengetahui resep, danmelestarikan kuliner khas Garut dengan mencoba memasaknya di dapur anda? Silahkan lihat uraian berikut ini :
Bahan Baku :
Singkong 1/2 Kg (digiling diperas dan diamkan dulu selama 24 jam)
Bawang putih 1 siung (dihaluskan)
Daun bawang 1 batang (dipotong-potong)
Garam 1 sendok teh
Kelapa parut 1/4 Butir
Minyak goreng
Cara Membuat Endog Lewo
- Pertama kukus singkong bersama dengan parutan kelapa, kemudian haluskan dengan cara ditumbuk
- Campurkan garam, bawang putih dan daun bawang hingga merata
- Siapkan wadah kemudian pipihkan adonan diatas, dan potonglah menjadi beberapa bagian sesuai selera dan dibentuk bundar
- Kemudian goreng hingga berwarna kuning keemasan
- Hidangkan
Semoga resep khas Kota Garut ini dapat menimbulkan kebanggaan bagi para pencinta kuliner khas di wilayah Priangan Timur dan nusantara (Wanda Ahmad Ramadhan).
Posting Komentar